Jangan Ucap 7 Kalimat ini



Dear Calon Orangtua, Jangan Ucap 7 Kalimat Ini Pada Anak! 

Ya Kalau Ingin Mereka Nggak Kasar Sih



Memiliki anak seringkali dinilai bagai sebuah berkah. Namun nyatanya, mendidik dan merawat mereka sama sekali bukan hal mudah. Tak jarang anak melakukan hal yang sebenarnya tak sesuai dengan keinginan orangtua, sehingga hal ini pun tak pelak mampu memicu kemarahan.
Nah, ketika marah inilah, kadang orangtua lupa untuk tidak mengucapkan kata-kata yang nggak seharusnya disampaikan pada si kecil. Ingat lho ya, saat balita anak lebih gampang menyerap apa yang disampaikan orangtua dan lingkungan sekitar. Kalau mau anakmu jadi sopan dan nggak kasar saat dewasa, jangan pernah katakan 7 hal ini pada mereka ya.

1. “Kalau kamu nakal, Ibu akan meninggalkanmu di sini!” Kalau tak mau si kecil punya trauma, jangan katakan hal ini

2. “Jangan ganggu ibu, ibu sedang sibuk!” Walau kelihatan wajar untuk dikatakan, tapi perkataan ini bisa menimbulkan dampak psikologis pada anak

3. “Dulu saat kakakmu kecil dia bisa begini, kenapa kamu tidak bisa?” Tolong jangan pernah membandingkan si kecil, apa kamu mau dia tumbuh tanpa rasa percaya diri?

4. “Jangan cengeng. Kenapa kamu menangis terus?” atau kata-kata serupa. Bukankah kamu juga masih menangis saat dewasa? Apa yang salah dengan emosi ini?

5. “Kamu selalu membuat rumah berantakan,” atau “kamu tak pernah mau membereskan mainanmu.” Walau seringkali terucap secara refleks, belajarlah menghindari mengatakannya lagi dan lagi

6. “Bukan begitu caranya, sini biar ibu saja yang melakukannya!” kamu mau anakmu terus-terusan tidak bisa karena tidak belajar bagaimana caranya?

7. “Kamu nakal!” dan segala macam label negatif tentang diri anak akan menyakiti perasaan mereka. Karena bukan masalah sepele, kamu harus mulai menghentikan kebiasaan ini

Anak bisa saja diibaratkan bagai sebuah spons. Mereka akan menyerap apa yang ada di sekitar mereka, terutama label yang diberikan oleh orangtua mereka sendiri. Kalau kamu mengatakan bahwa si kecil gemuk, nakal, jelek, atau bodoh, jangan kaget kalau cepat atau lambat mereka akan menjadi seseorang dengan label yang kamu berikan. Ubahlah kata-katamu jadi penuh dengan energi positif. Dibanding, “kamu bodoh!” akan lebih baik kalau kamu mengatakan “Kalau kamu belajar dengan rajin, kamu bisa dapat nilai yang lebih baik dari ini lho. Toh kamu sebenarnya juga pintar.” Bukankah yang begini justru lebih enak didengar dan terkesan lebih menenangkan?
Walau mendidik dan merawat anak tak pernah gampang, tapi percayalah kalau ini bisa juga jadi hal yang menyenangkan. Sejak balita, orang tua harus ekstra waspada membuat perlindungan pergaulan mereka, termasuk apa yang pantas dan tidak pantas mereka dengar. Biar bagaimanapun, orangtua ialah pendidik pertama bagi anak-anaknya. Pikir ulang sebelum berkata ya, cepat atau lambat apa yang mereka dengar akan berpengaruh pada mental.

No comments:

Post a Comment